Rabu, 12 Januari 2022

 BAB 11

IDEOLOGI NEGARA

 

A.  Pengertian Idelogi dan fungsinya dalam negara

     Istilah ideologi berasal dari bahasa Yunani yaitu ”idein” dan ”logos”. Idein berarti memandang, melihat, ide, dan cita-cita, sementara Logos adalah logia atau ilmu. Dari istilah ini, ideologi adalah seperangkat ide yang membentuk keyakinan dan paham untuk mewujudkan cita-cita manusia.

     Secara umum, Ideologi adalah konsep fundamental dalam sosiologi. Sosiolog mempelajarinya karena ia memainkan peran yang begitu kuat dalam membentuk bagaimana masyarakat diatur dan bagaimana fungsinya.

     Ideologi memberi pandangan yang teratur tentang dunia, tempat manusia di dalamnya, dan hubungannya dengan orang lain. Ideologi sangat penting bagi pengalaman manusia. Biasanya ideologi menjadi sesuatu yang orang pegang dan pertahankan, baik itu mereka sadar atau tidak melakukannya.

     Berikut ini ada pendapat yang berbeda menurut para ahli mengenai apa itu ideologi, diantaranya:

1.   Terry Eagleton

    Ideologi adalah sistem konsep dan pandangan yang berfungsi untuk memahami dunia sekaligus mengaburkan kepentingan sosial yang diekspresikan di dalamnya. Ideologi diliputi dengan kelengkapan dan konsistensi internal yang relatif cenderung membentuk sistem tertutup dan mempertahankan dirinya sendiri dalam menghadapi kontradiksi atau inkonsistensi.

 

2.   Malcolm Hamilton

    Ideologi adalah sebuah sistem ide-ide normatif dan konon faktual yang secara kolektif dan keyakinan serta sikap yang mendukung dan / atau membenarkan pola tertentu dari hubungan, pengaturan, dan perilaku politik dan / atau ekonomi.

 

3.   Michael Hunt

    Ideologi adalah serangkaian keyakinan atau asumsi yang saling terkait yang mengurangi kompleksitas potongan realitas tertentu menjadi istilah yang mudah dipahami dan menyarankan cara yang tepat untuk menangani kenyataan itu.

 

4.   Karl Marx

    Ideologi merupakan alat untuk mencapai kesetaraan dan kesejahteraan bersama dalam masyarakat. Menurut Marx, ideologi muncul dari corak produksi masyarakat. Pendekatan Marx terhadap ideologi dituangkan dalam teorinya tentang basis dan suprastruktur. Menurut Marx, suprastruktur masyarakat, ranah ideologi, tumbuh dari basis, ranah produksi, untuk mencerminkan kepentingan kelas penguasa dan membenarkan status quo yang membuat mereka tetap berkuasa.

 

Fungsi Ideologi dalam Negara

     Berikut ini penjelasan fungsi ideologi menurut Soerjanto Poespowardojo, dikutip dari buku bertajuk 'Pendidikan Kewarganegaraan: Kecakapan Berbangsa dan Bernegara' oleh Aa Nurdiaman.

1.   Fungsi ideologi struktur kognitif, yakni keseluruhan pengetahuan yang dapat merupakan landasan untuk memahami dan menafsirkan dunia dan kejadian-kejadian dalam alam sekitarnya.

 

2.   Fungsi ideologi orientasi dasar, dengan membuka wawasan yang memberikan makna serta menunjukkan tujuan dalam kehidupan manusia.

 

3.   Fungsi ideologi norma-norma yang menjadi pedoman dan pegangan bagi seseorang untuk melangkah dan bertindak.

 

4.   Fungsi ideologi yang menjadi bekal dan jalan bagi seseorang untuk menentukan identitasnya

 

5.   Fungsi ideologi sebagai kekuatan yang mampu menyemangati dan mendorong seseorang untuk menjalankan kegiatan dan mencapai tujuan.

 

6.   Fungsi ideologi sebagai pegangan pendidikan bagi seseorang atau masyarakat untuk memahami, menghayati, serta mempolakan tingkah lakunya sesuai dengan orientasi dan norma-norma yang terkandung di dalamnya.

 

 

B.   Macam-macam ideology Negara

         Berikut macam-macam ideologi di dunia, diantaranya:

Kapitalisme

    Kapitalisme merupakan ideologi yang menekankan sistem perekonomian di mana perdagangan, industri dan alat-alat produksi dikendalikan oleh pemilik swasta. Ini membuat seluruh alat produksi dan pendukungnya dimiliki secara pribadi. Kapitalisme menenkankan pada melakukan berbagai usaha untuk mendapatkan keuntungan sebesar-besarnya.

 

Liberalisme

    Liberalisme atau Liberal adalah sebuah ideologi yang didasarkan pada pemahaman bahwa kebebasan dan persamaan hak adalah nilai politik yang utama. Secara umum, liberalisme mencita-citakan suatu masyarakat yang bebas, dicirikan oleh kebebasan berpikir bagi para individu.

 

Komunisme

    Komunisme adalah ideologi yang didefinisikan sebagai tatanan sosial ekonomi yang terstruktur atas gagasan kepemilikan bersama atas alat-alat produksi. Dalam ideologi komunisme, tidak ada kelas sosial, uang dan negara. Segala sesuatu yang terjadi pada suatu negara akan dikuasai oleh negara tersebut.

    Masyarakat komunis memiliki ciri khas berupa kepemilikan bersama alat produksi dengan akses bebas terhadap barang jadi, dan masyarakat tersebut tak berkelas dan tak bernegara, sehingga juga akan mengakhiri eksploitasi buruh.

 

Nasionalisme

    Nasionalisme adalah suatu paham yang menciptakan dan mempertahankan kedaulatan sebuah negara dengan mewujudkan satu konsep identitas bersama untuk sekelompok manusia yang mempunyai tujuan atau cita-cita yang sama dalam mewujudkan kepentingan nasional.

 

Sosialisme

    Sosialisme adalah serangkaian sistem ekonomi dan sosial yang ditandai dengan kepemilikan sosial atas alat-alat produksi dan manajemen mandiri pekerja. Kepemilikan sosial dapat berupa kepemilikan negara, kolektif, koperasi, atau kepemilikan sosial atas ekuitas.

 

Fasisme

    Fasisme adalah paham yang berdasarkan prinsip kepemimpinan dengan otoritas yang mutlak di mana perintah pemimpin dan kepatuhan berlaku tanpa pengecualian. Ideologi ini selalu membayangkan adanya musuh, sehingga pemimpin dan militer harus kuat menjaga negara.

 

Demokrasi

    Demokrasi adalah bentuk pemerintahan di mana semua warga negaranya memiliki hak setara dalam pengambilan keputusan yang dapat mengubah hidup mereka. Demokrasi mengizinkan warga negara berpartisipasi baik secara langsung atau melalui perwakilan dalam perumusan, pengembangan, dan pembuatan hukum.


Feminisme

    Feminisme adalah serangkaian gerakan sosial, gerakan politik, dan ideologi yang memiliki tujuan yang sama, yaitu untuk mendefinisikan, membangun, dan mencapai kesetaraan gender di lingkup politik, ekonomi, pribadi, dan sosial. Feminisme menggabungkan posisi bahwa masyarakat memprioritaskan sudut pandang laki-laki, dan bahwa perempuan diperlakukan secara tidak adil di dalam masyarakat tersebut.

 

Pancasila

    Dalam buku Spiritualisme Pancasila (2018) karya Fokky Fuad Wasitaatmadja dkk, ideologi Pancasila ditetapkan sebagai dasar negara juga sekaligus ideologi nasional. Dalam Pancasila terkandung nilai-nilai luhur dan cita-cita bangsa Indonesia. Pancasila diangkat dari nilai-nilai, adat istiadat, kebudayaan, nilai-nilai moralitas yang terdapat dalam pandangan hidup bangsa Indonesia. Pancasila memiliki lima poin dasar yang dijadikan sebagai ideologi atau patokan masyarakat Indonesia dalam melakukan berbagai tindakan.

    Isi kelima sila tersebut adalah sebagai berikut :

1. Ketuhanan Yang Maha Esa.

2. Kemanusiaan yang adil dan beradab.

3. Persatuan Indonesia.

4. Kerakyatan yang dipimpin oleh hikmat kebijaksanaan dalam permusyawaratan perwakilan.

5. Keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia.

 

C.  Perbandingan  Fungsi, Tujuan, Penerapan, Kelebihan dan Kekurangan Berbagai Ideology Negara

 

Fungsi Ideologi sebagai Orientasi Dasar serta Struktur Kognitif

 

Orientasi Dasar

     Fungsi ideologi sebagai orientasi dasar artinya miliki arti untuk membuka wawasan yang dapat memberikan makna beserta menunjukkan adanya tujuan di dalam kehidupan masyarakat. Ideologi di dalam hal ini miliki fungsi yaitu guna menentukan arah di dalam menjalankan berbangsa serta bernegara.

     Suatu negara wajib memiliki ideologi agar dapat melangsungkan kehidupan bernegara. Jika suatu negara tidak memiliki ideologi, maka dapat diprediksikan Negara tersebut akan mudah terpengaruh ideologi-ideologi yang menyerang bangsa mereka, sehingga bangsa tersbeut akan dekat dengan kehancuran.

 

Struktur Kognitif

     Sebagai struktur kognitif, fungsi ideologi miliki fungsi yaitu segala pengetahuan beserta pandangan yang akan menjadi landasan dalam memahami segala kejadian yang terjadi di sekitarnya.

     Struktur kognitif ini menjadi pacuan dalam memahami dan menyikapi segala persoalan yang menghadapai sekelompok masyarakat atau bangsa ketika menghadapi masalah tertentu.

     Pemahaman ideologi oleh suatu bangsa dapat memengaruhi kebijakan-kebijakan yang ada dalam negaranya, baik itu kebijakan politik, sosial, ekonomi, maupun kebudayaan.


Fungsi Ideologi sebagai Norma dan Identitas Diri

 

Fungsi Ideologi sebagai Norma

    Setiap negara berkewajiban memiliki ideologi yang sangat berpegang teguh kepada norma-norma yang akan menjadi pedoman di dalam kehidupan berbangsa serta bernegara.

    Maka dari itu, di dalam suatu tindakan selalu ada dalam batasan norma-norma yang akan terkandung di dalam ideologi tersebut. berpedoman kepada norma-norma, maka seseorang akan dapat terarah serta bertingkah laku.

 

Fungsi Ideologi sebagai Identitas Diri

    Sebagai warga negara yang tertib dan berperilaku baik, maka sudah menjadi kewajiban untuk membangun jati diri yang akan dapat memperkuat adanya eksistensi ideologi yang akan dianut. Ideologi dapat menentukan identitas suatu bangsa, yakni suatu jati diri yang akan berbeda dengan negara yang lainnya.

    Identitas nasional Indonesia ini yang akan menjadi pembeda dari bangsa yang lain, salah satunya adalah adanya ideologi pancasila. Ideologi pancasila dijadikan sebagai dasar filsafat, pandangan hidup, kepribadian, dan dasar Negara.

 

Fungsi Ideologi sebagai Kekuatan dan Edukasi bagi Masyarakat

 

Fungsi Ideologi Sebagai Kekuatan untuk Mencapai Tujuan

    Fungsi ideologi yang selanjutnya adalah sebagai kekuatan guna mendorong serta menyemangati seseorang dalam mencapai suatu tujuan. Tanpa adanya pandangan hidup yang akan dianggap sebagai pedoman di dalam berbangsa serta bernegara, maka suatu bangsa tidak akan mampu dalam mencapai suatu tujuan serta cita-citanya.

    Maka dari itu, ideologi merupakan salah satu faktor yang sangat penting di dalam mewujudkan suatu cita-cita negara tersebut.

 

 

Fungsi Ideologi Sebagai Sumber Edukasi Masyarakat

    Fungsi ideologi yang terakhir adalah sebagai sumber pendidikan bagi masyarakat, guna memahami, menghayati, serta menolak tingkah lakunya sesuai dengan orientasi serta norma-norma yang terkandung di dalamnya.

 

 

1 komentar: