Rabu, 12 Januari 2022

 

BAB 9

Penghuni Negara

 

A.  Teori Tentang Penduduk Negara

    Sebagian orang berpendapat bahwa perbedaan antara demografi dan kependudukan terletak pada penekanan objek kajian. Demografi lebih menekankan pada proses dan struktur demografi, sementara kependudukan menekankan pada penyebab dan akibat dari perubahan proses dan struktur

demografi. Hauser dan Duncan (1959) menyebutkan bahwa bidang ilmu demografi mengacu pada pengertian yang sempit dan untuk pengertian luas mereka menyebutnya population

studies atau studi kependudukan.

 

    Menurut Kammeyer (1971:3) studi kependudukan dapat dibagi menjadi dua tipe. Tipe pertama, adalah kajian yang memperlakukan factor non demografi sebagai variabel bebas (independen) untuk menjelaskan variabel demografi sebagai variabel tergantung (dependen). Kedua, ilmu kependudukan juga mempelajari konsekuensi sosial, ekonomi, politik dan lingkungan atau akibat dari perubahan struktur demografi. Dalam perkembangannya demografi formal sering disebut juga dengan demografi teknik atau teknik analisis demografi/kependudukan.

 

    Sejalan dengan perkembangan ilmu, demografi akhirnya berkembang melalui interaksinya dengan ilmu yang lain. Interaksi ini kemudian menjadikan demografi memiliki ciri sesuai dengan ilmu yang berinteraksi dengannya, misalnya muncul demografi sosial, demografi ekonomi,demografi politik, demografi keruangan (spatial demography), dan lainlainnya. Pada prinsipnya ilmu-ilmu tersebut merupakan pendalaman dari ilmu demografi dan kependudukan.

 

B.   Teori Kewarnegaraan

 

Teori Kewaganegaraan Liberal (Liberalism)

    Teori Kewaganegaraan Liberal  berpendapat bahwa  warganegara merupakan pemegang otoritas demi menentukan  pilihan  dan juga hak. Teori kewarganegaraan liberal menekankan kepada konsep kewarganegaraan yang berdasarkan pada hak. Peter H Scuck dalam Liberal Citizenship (2002) berpendapat bahwa pengaruh  besar  dari teori tersebut diawali oleh  penjelasan  secara sistematis  melalui John locke dan juga  J S Mill. Menurut Locke individu dianugerahi serta dihiasi oleh Tuhan dengan hukum  alam yang berupa hak-hak  alamiah.

 

    Menurut  Peter  H  Suchuk  terdapat  5 Prinsip Dasar  Teori  Liberal  Klasik. 

§  Prinsip yang pertama, mengutamakan  kebebasan  individu  yang dimengerti sebagai  kebebasan  dari  campur  tangan Negara.

 

§  Prinsip kedua, yaitu proteksi yang  luas pada kebebasan  berpikir,  berbicara  serta  beribadah.

 

§  Prinsip   ketiga, yaitu kecurigaan yang dalam pada kekuasaan negara untuk mengatasi  individu.

 

§  Yang keempat,  adanya pembatasan  kekuasaan  negara  di  bidang  atau aktivitas individu di dalam berhubungan  dengan  yang  lain.

 

§  Yang Kelima, yaitu anggapan yang kuat bisa dibantah tentang kebaikan hati dalam hal masalah pribadi serta bentuk lain yang mendukung pribadi.

 

Teori Kewarganegaraan Komunitarian

    Komunitarianisme bukan sebagai reaksi pada liberalism Klasik, tetapi kepada kewarganegaraan yang berdasarkan pada Dimensi sosial, kewarganegaraan (civic) dan juga politik dari komunitas Politik. Perspektif  komunitarian  menekankan  terhadap  kelompok  etnis ataupun  kelompok budaya, solidaritas  diantaranya yakni orang-orang yang mempunyai sejarah ataupun tradisi yang sama,

 

kapasitas  kelompok  tersebut  demi  menghargai  identitas  orang-orang  yang  dibiarkan teratomisasi  oleh  kecenderungan yang  mengakar terhadap masyarakat liberal.

 

    Teori  kewarganegaraan  komunitarian merupakan reaksi dari teori kewarganegaraan liberal, meski  teori kewarganegaraan liberal berpendapat bahwa masyarakat  terbentuk  atas pilihan-pilihan bebas  individu, sedangkan  teori ini justru  berpendapat  masyarakatlah yang menentukan serta membentuk individu baik itu karakternya, nilai keyakinannya. Komunitarianisme  menekankan bahwa pentingnya  komunitas  dan  nilai sosial bersama.

 

Teori Kewarganegaraan Republikan

    Teori Kewarganegaraan Republican Menekankan  kepada  ikatan-ikatan  sipil (civic  bonds) suatu hal yang berbeda dengan ikatan-ikatan individual (tradisi pada liberal) ataupun ikatan kelompok (tradisi komunitarian). Teori kewarganegaraan  republikan baik  yang klasik  ataupun  yang  humanis sebagai  paham pemikiran kewarganegaraan  yang berpendapat bahwa bentuk  ideal  dari suatu negara  berdasarkan pada dua dukungan, yaitu  civic virtue warga serta pemerintahannya yang republic sebab ini sebagai hak yang esensial, hingga disebut civic republic.

 

Teori Kewarganegaraan Demokrasi Radikal

    Teori demokrasi radikal, berupaya demi menghidupkan kembali sentralitas kewarganegaraan yaitu sebuah identitas yang diyakini enervated atau dihilangkan diliberal dan juga Marxis teoridengan membatasi hubungan politik padaranah negara atau perekonomian, yang akhirnya mengurangi kewarganegaraan untuk tidak efisien bendera melambaikan, radikal demokrasi berupaya mengedepankan konsepsi demokrasisebagai jalan hidup, sebuah komitmen terus menerus untuk tidak komunitas ataupun negara tetapi ke politik yang dipahami sebagai tantangan konstan untuk batas politik.

 

 

C.  Teori Bangsa

 

Sejarah Indonesia sebagai bangsa

    Bangsa Indonesia tumbuh sebagai hasil interaksi masyarakat yang terjadi secara alamiah. Di sini ada kehendak yang tumbuh karena sejarah yang sama untuk jadi satu kesatuan bangsa yang merdeka. Akan tetapi Ernest Renan berpendapat bahwa tidak ada satu hal yang mutlak sama. Di dalam masyarakat selalu ada perbedaan-perbedaan, maka dalam masyarakat selalu ada toleransi dalam setiap interaksi yang tujuannya agar tidak ada konflik. Kapan bangsa Indonesia tumbuh? secara alamiah bangsa Indonesia tumbuh atau muncul sebagai hasil intaraksi antara masyarakat Indonesia yang majemuk dan hal ini menjadi roh bangsa, seperti halnya bangsa Jerman yang sering menyebutnya dengan roh rakyat. Para filsuf Jerman mengaitkan roh bangsa dengan menyatukan masyarakat dengan alam yang satu. Namun, berbeda dengan Indonesia, Jerman bersatu karena perang penyatuan wilayah alamnya, sedangkan Indonesia bersatu karena adanya nasib yang sama. Tepatnya pada tanggal 28 Oktober 1928, secara sadar pemimpin kita merumuskan sumpah pemuda, yang pada dasarnya adalah sumpah bangsa. Jadi secara politis dinyatakan dasar bangsa Indonesia berdiri pada saat sumpah pemuda tersebut. Bangsa Indonesia yang tampil kemudian menegara pada tanggal 17 agustus 1945. Bangsa dan negara itu kemudian menjadi satu kesatuan, Ernest Renan berpendapat bahwa ada bangsa dan negara yang tidak menjadi satu. Contohnya yang sering kita dengar adalah sebutan negara Australia tidak ada bangsa Australia.

 

faktor-faktor penting bagi pembentukan bangsa Indonesia.

§  Persamaan asal keturunan etnis.

§  Persamaan pola kebudayaan.

§  Persamaan tempat tinggal yang disebut dengan khas tanah air.

§  Persamaan sejarah.

§  Persamaan cita-cita.

 

faktor-faktor pemersatu bangsa Indonesia sebagai perekat persatuan.

§  Pancasila

§  Bendera kebangsaan merah putih.

§  Lagu kebangsaan Indonesia Raya.

§  Bahasa Indonesia.

§  Satu wilayah Indonesia.

 

 

Dikutip dari buku 'Sejarah Indonesia untuk SMA/MA' karya Windriati, ada 4 teori asal usul nenek moyang bangsa Indonesia secara singkat :

 

1.   Teori Yunnan

    Teori pertama menyatakan asal usul nenek moyang bangsa Indonesia berasal dari Yunnan, China. Teori ini juga didukung oleh Mohammad Ali yang berpendapat bahwa bangsa Indonesia berasal dari Mongol yang terdesak oleh bangsa yang lebih kuat sehingga melakukan migrasi ke Selatan.

 

    Selain itu, R H Geldern dan J H C Kern juga mendukung teori ini dengan bukti adanya kapak tua di wilayah bangsa Nusantara yang memiliki kemiripan dengan kapak tua yang ada di Asia Tengah. Dengan begitu, disimpulkan bahwa penduduk Asia Tengah melakukan migrasi ke kepulauan Nusantara.

 

2.   Teori Nusantara

    Teori Nusantara menjelaskan bahwa asal usul nenek moyang bangsa Indonesia berasal dari Indonesia sendiri. Teori ini didukung oleh Muhammad Yamin, Gorys Keraf, dan J Crawford.

 

    Teori ini dilandasi oleh beberapa argumen, antara lain Bangsa Melayu merupakan bangsa yang berperadaban tinggi. Peradaban ini tidak mungkin bisa dicapai apabila tidak melalui proses perkembangan dari kebudayaan sebelumnya.

 

3.   Teori Out of Taiwan

    Dalam teori ini, dijelaskan asal-usul bangsa Indonesia berasal dari Taiwan, bukan Daratan China. Teori ini didukung oleh Harry Truman Simanjuntak.

 

    Menurut pendekatan linguistik, dijelaskan bahwa dari keseluruhan bahasa yang dipergunakan suku-suku di Nusantara memiliki rumpun yang sama, yaitu rumpun Austronesia. Rumpun tersebut dikenal dengan rumpun Taiwan.

 

4.   Teori Out of Africa

    Teori terakhir menyatakan bahwa manusia modern yang hidup sekarang berasal dari Afrika. Dasar teori asal usul nenek moyang bangsa Indonesia ini berdasarkan ilmu genetika melalui penelitian DNA mitokondria gen perempuan dan laki-laki.

 

    Menurut ahli dari Amerika Serikat, Max Ingman, manusia modern yang ada sekarang ini berasal dari Afrika, antara kurun waktu 100-200 ribu tahun lalu. Dari Afrika menyebar ke luar Afrika.

 

1 komentar:

  1. Materinya mudah dipahami, bagus banget, kembangkan terus ya kak

    BalasHapus